Minggu, 18 Mei 2014

PROTAP PENGAMBILAN AGD

PENGERTIAN
Mengambil darah pada pembuluh darah Arteri.

TUJUAN
Untuk mengetahui gangguan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa yang dapat mengganggu proses normal tubuh.

INDIKASI
a.    Dilakukan pada pasien yang sesak nafas akut.
b.   Pasien dengan perubahan kesadaran.
c.    Dilakukan pada pasien takipnea.
d.   Pasien yang mengalami kegagalan fungsi paru.
e.    Pasien-pasien dalam ventilator.
f.     Pasien-pasien resiko tinggi yang memerlukan tindakan anastesi umum.

ANALISA GAS DARAH

Daerah pengambilan darah Arteri:
1.   Arteri Radialis
Merupakan daerah penusukan yang baik karena disini ada Arteri Ulnaris yang dapat memberikan sirkulasi kolateral pada telapak tangan dan jari.

2.   Arteri Brachialis
Apabila penusukan tidak baik dapat merusak syaraf dan dapat menimbulkan sumbatan Arteri sehingga terjadi kerusakan jaringan akibat tidak ada lewatnya sirkulasi kolateral pada lengan bawah.

3.   Arteri Femoralis
Merupakan Alternatif terakhir karena mempunyai komplikasi yang banyak.
Komplikasinya:
a.    Spasme Arteri yang dapat menurunkan aliran darah kebagian distal, periksa sirkulasi dan raba Arteri Radialis.
b.   Pendarahan Sub-Cutan
Dapat terjadi bila penekanan pada Arteri tidak baik, bila terjadi tekan kembali beberapa menit dan kemudian beri balutan tekanan dan Observasi pendarahan selanjutnya.
c.    Atherosclerotic mengakibatkan ischemia darah distal.
d.   Bila teknik Aseptik kurang baik, Infeksi daerah tusukan dapat terjadi.

NILAI ANALISA GAS DARAH

1.   pH               : 7,35 – 7,45
2.   PC               : 35 – 45 mmHg
3.   PO2             : 80 – 100 mmHg
4.   HcO3          : 25 – 26
5.   SBE            : 2 - +2
6.   TCO2          : 2431
7.   SAT             : 90 – 100%
8.                  : 3,5 – 4,5 mmHg/l
9.              : 135 – 145 mmHg/l

JENIS GANGGUAN ASAM BASA

1.   Asidosis Respirasi Akut
PA menurun, PCO2 meningkat, SBE dan BE dalam batas normal, ABE meningakat.

2.   Asidosis Respirasi Kronis atau Terkompensasi
PH meningkat, PCO2 meningkat, SBE dan BE dalam batas normal.

3.   Asidosis Metabolik tisak Terkompensasi
PH menurun, PCO2 normal, SBE dan BE menunjukkan nilai negatif (-).

4.   Asidosis Metabolik Terkompensasi
PH menaik sedikit, PCO2 menurun, SBE dan BE menaik tetapi masih dibawah nilai normal.

5.   Alkalosis Respirasi
PCO2 menurun, pH menaik, ABR menurun dan SBE tetap normal.

6.   Alkalosis Metabolik yang tidak Terkompensasi
PH menaik, PCO2 normal, ABE menaik dan BE nyatakan positif (+).


PERSIAPAN PASIEN
1.   Jelaskan prosedur dan tujuan dari tindakan yang dilakukan.
2.   Jelaskan bahwa dalam prosedur pengambilan akan menimbulkan rasa sakit.
3.   Jelaskan komplikasi yang mungkin timbul.
4.   Jelaskan tentang allen’s test.
Caranya:
Minta klien untuk mengepalkan tangan dengan kuat, berikan tekanan langsung pada Arteri Radialis dan ulnaris. Minta klien untuk membuka tangannya, lepaskan tekanan pada arteri, observasi warna jari-jari, ibu jari dan tangan. Jari-jari dan tangan harus memerah dalam 15 detik, warna merah menunjukkan test allen’s positif. Apabila tekanan dilepas, tangan tetap pucat, menunjukkan test allen’s negatif. Jika pemeriksaan negatif, hindarkan tangan tersebut dan periksa tangan yang lain.



PROSEDUR KERJA
1.   Cuci tangan
2.   Spuite diberi cairan Neparin
3.   Seandainya pasien sadar, beritahu pasien tujuan dan cara pengambilannya untuk menghindari kekuatiran pasien.
4.   Daerah yang paling baik untuk pengambilan darah adalah Arteri Radialis, seandainya tidak bisa Alternatif lain adalah Arteri Brachialis dan Arteri Femoralis.
5.   Letakkan tangan pasien lurus ditempat tidur, tekukkan pergelangan tangan ke bawah lebih kurang 30 derajat dan palpasi Arteri Radialis.
6.   Bersihkan daerah tekukan dengan kapas alkohol. Sewaktu Arteri Radialis telah teraba tusuk dengan membentuk sudut 60 derajat.
7.   Pertahankan posisi jarum dengan baik, tunggu darah keluar dengan sendirinya menandakan masuk ke Arteri , bila perlu boleh ditarik.
8.   Darah diambil sebanyak lebih kurang 2 cc.
9.   Apabila darah telah didapatkan, tarik jarum dan langsung ditekan pada daerah tusukan selam 5 menit atau lebih lama pada pasien dengan gangguan bekuan darah.
10.                Berikan darah pada Assistant yang harus mengeluarkan Gel udara yang terhisap dan tutup lobang jarum dengan gabus.
11.                Putar-putar spuite supaya darah dapat bercampur dengan heparin secara baik.
12.                Periksa kembali bekas tusukkan, setelah beberapa menit tekanan dilepaskan.
13.                Darah segera dikirim ke Labor, seandainya jatuh darah dimasukkan kedalam kantong berisi es dengan menulis suhu dan HB pasien terakhir.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar