PENGERTIAN
Mengambil
darah pada pembuluh darah Arteri.
TUJUAN
Untuk
mengetahui gangguan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa yang dapat mengganggu proses normal tubuh.
INDIKASI
a.
Dilakukan pada pasien yang sesak nafas
akut.
b.
Pasien dengan perubahan kesadaran.
c.
Dilakukan pada pasien takipnea.
d.
Pasien yang mengalami kegagalan fungsi
paru.
e.
Pasien-pasien dalam ventilator.
f.
Pasien-pasien resiko tinggi yang
memerlukan tindakan anastesi umum.
ANALISA GAS DARAH
Daerah
pengambilan darah Arteri:
1. Arteri Radialis
Merupakan
daerah penusukan yang baik karena disini ada Arteri Ulnaris yang dapat
memberikan sirkulasi kolateral pada telapak tangan dan jari.
2. Arteri Brachialis
Apabila
penusukan tidak baik dapat merusak syaraf dan dapat menimbulkan sumbatan Arteri sehingga terjadi kerusakan jaringan
akibat tidak ada lewatnya sirkulasi kolateral pada lengan bawah.
3. Arteri Femoralis
Merupakan
Alternatif terakhir karena mempunyai komplikasi yang banyak.
Komplikasinya:
a.
Spasme Arteri yang dapat menurunkan
aliran darah kebagian distal, periksa sirkulasi dan raba Arteri Radialis.
b.
Pendarahan Sub-Cutan
Dapat terjadi bila
penekanan pada Arteri tidak baik, bila terjadi tekan kembali beberapa menit dan
kemudian beri balutan tekanan dan Observasi pendarahan selanjutnya.
c.
Atherosclerotic mengakibatkan ischemia
darah distal.
d.
Bila teknik Aseptik kurang baik,
Infeksi daerah tusukan dapat terjadi.
NILAI ANALISA GAS DARAH
1.
pH :
7,35 – 7,45
2.
PC :
35 – 45 mmHg
3.
PO2 :
80 – 100 mmHg
4.
HcO3 :
25 – 26
5.
SBE :
2 - +2
6.
TCO2 :
2431
7.
SAT :
90 – 100%
8.
: 3,5 – 4,5 mmHg/l
9.
: 135 – 145 mmHg/l
JENIS
GANGGUAN ASAM BASA
1.
Asidosis Respirasi Akut
PA menurun, PCO2
meningkat, SBE dan BE dalam batas normal, ABE meningakat.
2.
Asidosis Respirasi Kronis atau
Terkompensasi
PH meningkat, PCO2
meningkat, SBE dan BE dalam batas normal.
3.
Asidosis Metabolik tisak Terkompensasi
PH menurun, PCO2
normal, SBE dan BE menunjukkan nilai negatif (-).
4.
Asidosis Metabolik Terkompensasi
PH menaik sedikit, PCO2
menurun, SBE dan BE menaik tetapi masih dibawah nilai normal.
5.
Alkalosis Respirasi
PCO2 menurun, pH
menaik, ABR menurun dan SBE tetap normal.
6.
Alkalosis Metabolik yang tidak
Terkompensasi
PH menaik, PCO2 normal,
ABE menaik dan BE nyatakan positif (+).
PERSIAPAN PASIEN
1.
Jelaskan prosedur dan tujuan dari
tindakan yang dilakukan.
2.
Jelaskan bahwa dalam prosedur pengambilan
akan menimbulkan rasa sakit.
3.
Jelaskan komplikasi yang mungkin timbul.
4.
Jelaskan tentang allen’s test.
Caranya:
Minta
klien untuk mengepalkan tangan dengan kuat, berikan tekanan langsung pada
Arteri Radialis dan ulnaris. Minta klien untuk membuka tangannya, lepaskan
tekanan pada arteri, observasi warna jari-jari, ibu jari dan tangan. Jari-jari
dan tangan harus memerah dalam 15 detik, warna merah menunjukkan test allen’s
positif. Apabila tekanan dilepas, tangan tetap pucat, menunjukkan test allen’s
negatif. Jika pemeriksaan negatif, hindarkan tangan tersebut dan periksa tangan
yang lain.
PROSEDUR
KERJA
1.
Cuci tangan
2.
Spuite diberi cairan Neparin
3.
Seandainya pasien sadar, beritahu pasien
tujuan dan cara pengambilannya untuk menghindari kekuatiran pasien.
4.
Daerah yang paling baik untuk pengambilan
darah adalah Arteri Radialis, seandainya tidak bisa Alternatif lain adalah Arteri
Brachialis dan Arteri Femoralis.
5.
Letakkan tangan pasien lurus ditempat
tidur, tekukkan pergelangan tangan ke bawah lebih kurang 30 derajat dan palpasi
Arteri Radialis.
6.
Bersihkan daerah tekukan dengan kapas
alkohol. Sewaktu Arteri Radialis telah teraba tusuk dengan membentuk sudut 60
derajat.
7.
Pertahankan posisi jarum dengan baik,
tunggu darah keluar dengan sendirinya menandakan masuk ke Arteri , bila perlu
boleh ditarik.
8.
Darah diambil sebanyak lebih kurang 2 cc.
9.
Apabila darah telah didapatkan, tarik jarum
dan langsung ditekan pada daerah tusukan selam 5 menit atau lebih lama pada
pasien dengan gangguan bekuan darah.
10.
Berikan darah pada Assistant yang harus
mengeluarkan Gel udara yang terhisap dan tutup lobang jarum dengan gabus.
11.
Putar-putar spuite supaya darah dapat
bercampur dengan heparin secara baik.
12.
Periksa kembali bekas tusukkan, setelah
beberapa menit tekanan dilepaskan.
13.
Darah segera dikirim ke Labor, seandainya
jatuh darah dimasukkan kedalam kantong berisi es dengan menulis suhu dan HB
pasien terakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar