Senin, 19 Mei 2014

PENATALAKSANAAN PADA ANAK/BAYI KEJANG

PENGERTIAN
Memberikan pertolongan kepada pasien yang sedang mendapatkan serangan kejang.



TUJUAN
1.   Membantu mencegah dan mengurangi komplikasi akibat dari kejang, meliputi:
a.    Lidah tergigit
b.   Anoreksia
c.    Pasien jatuh
d.   Lidah jatuh kebelakang menutupi jalan nafas.
2.   Mencegah timbulnya serangan kejang ulang.

DILAKUKAN PADA
Setipa pasien yang sedang mengalami kejang, seperti:
1.   Meningitis
2.   Encephalitis
3.   Epilepsy

PERSIAPAN ALAT
1.   Pembuka mulut
2.   Spatel lidah / gudel
3.   Penghisap lendir siap pakai
4.   Peralatan pemberian oksigen lengkap siap pakai
5.   Perangkat untuk melakukan kompres
6.   Thermometer dan tensimeter
7.   Senter
8.   Persiapan alat suntik dan spuite gliserin
9.   Obt-obat anti kejang (suntik dan obat melalui anus) misalnya diazepam, phenobarbital dan stesolit
10.                Mangkok kecil, tissue dan vaselin
11.                Pinset
12.                Pakaian bersih dan alat tenun lainnya
13.                Kapas cebok
14.                Bengkok
15.                Kain kassa


PENATALAKSANAAN:
1.   Baringkan pasien dengan posisi horizontal, kepala dimiringkan dan ekstensi.
2.   Pasang spatel lidah yang telah dibungkus kain kassa.
3.   Bebaskan jalan nafas dari segala hambatan dengan jalan menghisap lendir.
4.   Berikan oksigen.
5.   Ukur suhu badan, ndai dan pernafasan.
6.   Bila suhu badan tinggi (diatas normal), berikan kompres air hangat.
7.   Bila perlu berikan obat anti kejang sesuai dengan kolaborasi dengan Tim medis.
8.   Perhatikan keadaan kejangnya:
a.    Sifatnya
b.   Lamanya
9.   Observasi keadaan umum dan reaksi selanjutnya.
10.                Bila anak sudah sadar, berikan minum air hangat yang manis dan bila pakaiannya basah diganti.
11.                Alat-alat dibersihkan, dibereskan dan kembalikan ketempat semula.




PERHATIAN:
1.   Kosongkan tempat tidur dari benda-benda lain agar memudahkan pertolongan dan tidak mengganggu gerakan pasien.
2.   Selama pasien kejang tidak boleh ditinggalkan.
3.   Pada pasien kejang yang sudah diberi obat anti kejang, setelah ±¼ jam, kejang belum berhenti, segera lapor kepada yang bertanggung jawab.
4.   Bila alat penghisap lendir tidar ada, sebagai gantinya dapat dipakai spuite 20 cc yang disambung dengan slang penghisap lendir.
5.   Spatel lidah dapat diganti dengan alat lain seperti: sendok yang ujung gagangnya telah dibungkus dengan kain / kain kassa.
6.   Spatel lidah dipasang dibagian samping diantara kedua geraham.
7.   Dilarang memberikan makanan / minuman bila kesadaran belum pulih benar.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar